Kegiatan Inkubasi Program Pengembangan Usaha Mikro Kecil (UMK) Tahun 2025
By Admin | 29 Oktober 2025
Palu – Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Sulawesi Tengah, Richard Arnaldo, SE., MSA hadir sebagai narasumber dalam kegiatan Inkubasi Program Pengembangan Usaha Mikro Kecil (UMK) Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Sulawesi Tengah, Rabu (10/9/2025), bertempat di Aula UPT Balai Pelatihan Dinas Koperasi dan UMKM Sulteng.
Kegiatan ini difasilitasi oleh Lembaga Inkubator PABETA dan diikuti oleh 25 tenant terpilih hasil tahapan pra-inkubasi. Program inkubasi ini diharapkan menjadi wadah pembinaan, pendampingan, dan penguatan kapasitas pelaku UMK di Sulteng agar lebih berdaya saing.
Dalam materinya, Kadis Perindag Sulteng memaparkan tentang “Peningkatan Kualitas Kemasan Produk”, yang menurutnya merupakan salah satu kunci agar produk UMK mampu bersaing di pasar lokal, nasional, hingga global.
“Produk yang bagus harus didukung dengan kemasan yang menarik, aman, dan sesuai standar. Kemasan bukan hanya pelindung, tetapi juga branding yang mempengaruhi minat beli konsumen,” ungkap Richard.
Lebih lanjut, ia juga menyinggung tentang keberadaan Rumah Kemasan Sulteng, unit layanan Disperindag yang berdiri sejak 2013. Rumah Kemasan hadir untuk membantu pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) dan UMK, baik olahan pangan maupun non-pangan, termasuk instansi pemerintah, koperasi, dan lembaga swasta.
Richard menjelaskan, Rumah Kemasan Sulteng memiliki visi: Menjadi pemicu peningkatan daya saing industri Sulawesi Tengah melalui pengembangan desain kemasan produk. Adapun misi Rumah Kemasan, yaitu:
1. Meningkatkan pelayanan teknis dalam pemenuhan kebutuhan kemasan bagi IKM.
2. Meningkatkan kualitas kemasan produk IKM agar sesuai dengan tuntutan konsumen.
3. Memastikan kemasan produk IKM sesuai dengan regulasi dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Ia menegaskan, pemerintah provinsi terus mendorong agar UMK dan IKM Sulteng tidak hanya fokus pada kualitas produk, tetapi juga pada tampilan kemasan agar mampu bersaing di tengah ketatnya pasar.
“Harapan kami, melalui inkubasi > LANJUTAN DI KOMENTAR
Sumber : @eby_porotuo Humas Disperindag Sulteng / PPID Pelaksana
Kegiatan ini difasilitasi oleh Lembaga Inkubator PABETA dan diikuti oleh 25 tenant terpilih hasil tahapan pra-inkubasi. Program inkubasi ini diharapkan menjadi wadah pembinaan, pendampingan, dan penguatan kapasitas pelaku UMK di Sulteng agar lebih berdaya saing.
Dalam materinya, Kadis Perindag Sulteng memaparkan tentang “Peningkatan Kualitas Kemasan Produk”, yang menurutnya merupakan salah satu kunci agar produk UMK mampu bersaing di pasar lokal, nasional, hingga global.
“Produk yang bagus harus didukung dengan kemasan yang menarik, aman, dan sesuai standar. Kemasan bukan hanya pelindung, tetapi juga branding yang mempengaruhi minat beli konsumen,” ungkap Richard.
Lebih lanjut, ia juga menyinggung tentang keberadaan Rumah Kemasan Sulteng, unit layanan Disperindag yang berdiri sejak 2013. Rumah Kemasan hadir untuk membantu pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) dan UMK, baik olahan pangan maupun non-pangan, termasuk instansi pemerintah, koperasi, dan lembaga swasta.
Richard menjelaskan, Rumah Kemasan Sulteng memiliki visi: Menjadi pemicu peningkatan daya saing industri Sulawesi Tengah melalui pengembangan desain kemasan produk. Adapun misi Rumah Kemasan, yaitu:
1. Meningkatkan pelayanan teknis dalam pemenuhan kebutuhan kemasan bagi IKM.
2. Meningkatkan kualitas kemasan produk IKM agar sesuai dengan tuntutan konsumen.
3. Memastikan kemasan produk IKM sesuai dengan regulasi dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Ia menegaskan, pemerintah provinsi terus mendorong agar UMK dan IKM Sulteng tidak hanya fokus pada kualitas produk, tetapi juga pada tampilan kemasan agar mampu bersaing di tengah ketatnya pasar.
“Harapan kami, melalui inkubasi > LANJUTAN DI KOMENTAR
Sumber : @eby_porotuo Humas Disperindag Sulteng / PPID Pelaksana